Friday, August 15, 2014

SUSILAWATI: Pejuang Pendidikan Suku Anak Dalam



Susilawati, biasa dipanggil Susi, seorang wanita tangguh asli Suku Anak Dalam (SAD) yang sejak berumur 15 tahun telah mulai meninggalkan hutan dan hidup berdampingan bersama masyarakat biasa bersama anggota rombongannya. Susilawati  dan anggota rombongan Suku Anak Dalam lainnya tinggal di Dusun Pal Makmur, Desa Bukit Suban, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Jambi yang berada wilayah penyangga Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNBD). Susi merupakan salah satu orang rimba yang sejak awal telah memiliki perhatian dalam bidang pendidikan yang ditunjukkannya melalui semangatnya menjadi salah seorang pendidik di PAUD SAD Nurul Ikhlas.

Ibu dengan dua orang anak ini sejak Januari 2012 telah ikut berperan aktif dalam memperjuangkan pendidikan bagi anak-anak usia dini di wilayahnya. Fasilitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang telah dibangun oleh PT. SAL 1 ini dijadikan sebagai jembatan bagi Susi untuk  membantu anak-anak usia dini membuka cakrawala pengetahuan tentang dunia luar dan bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. Sebagai modal dalam mengajar, Susi juga mengikuti berbagai macam pelatihan untuk guru PAUD baik yang diadakan oleh PT. SAL 1 maupun yang diadakan oleh pemerintah setempat.
Tentunya ini bukan hal yang mudah bagi Susi, untuk meyakinkan orang lain untuk dapat diterima sebagai salah satu pendidik. Dengan latar belakang pendidikan sebatas Sekolah Dasar, Susi “nekat” untuk terjun langsung dalam dunia pendidikan anak usia dini bermodal keyakinan dan kesungguhan di dalam hati. Seiring berjalannya waktu, Susi menunjukkan kemampuannya mengayomi dan membimbing siswanya yang berjumlah 34 orang. Tidak hanya Suku Anak Dalam, Susi juga menjadi guru bagi anak-anak masyarakat sekitar yang berasal dari suku Jambi dan Jawa.
Setiap pagi Susi menjemput siswa-siswinya ke rumah mereka dan sesampainya di sekolah Susi memandikan mereka, menyisirkan rambut mereka dan memakaikan seragam mereka dibantu oleh guru lain yang menjadi partner mengajar. Suku Anak Dalam hingga saat ini masih belum terbiasa dengan nilai-nilai baru yang berlaku di dalam masyarakat, salah satunya adalah kebersihan diri. Susi dalam hal ini membantu mereka untuk membiasakan diri dalam melakukan kegiatan kebersihan diri, seperti mandi dan gosok gigi.
Tidak ada kata terlambat bagi Susi dalam pendidikan. Tahun lalu, menginjak usianya yang ke 27 tahun Susi mengikuti ujian paket B  setara tingkat menengah pertama untuk menyambung pendidikannya yang dulu berhenti karena permasalahan ekonomi keluarga. Susi telah menjadi teladan bagi Suku Anak Dalam lainnya untuk memajukan suku mereka sendiri. Kemampunnya untuk membina dan membimbing anak-anak Suku Anak Dalam dan masyarakat suku Jambi dan Jawa telah dibuktikannya dengan kesungguhan hati.
Susilawati, sosok Suku Anak Dalam yang memiliki semangat perubahan ke arah yang lebih baik semoga dapat menjadi contoh bagi guru-guru di penjuru Indonesia. Bermodalkan keyakinan dan kesungguhan, Susi tetap bersemangat walaupun sulit untuk tetap mempertahankan keyakinan dan kesungguhan itu sendiri.

 by Thresa Jurenzy

0 comments:

Post a Comment