HARI ANAK
NASIONAL PROVINSI JAMBI
Perayaan Hari Anak Nasional (HAN) Tingkat Provinsi
Jambi kali ini diadakan di Kabupaten Sarolangun dengan mengusung tema “Ciptakan
Lingkungan yang Kondusif, Untuk Perlindungan dan Tumbuh Kembang Anak” yang
dihadiri oleh Wakil Gubernur Provinsi Jambi dan Wakil Bupati Sarolangun beserta
jajarannya pada Rabu, 19 November 2014 lalu. Panitia penyelenggara yaitu Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana bekerjasama dengan PT. Sari
Aditya Loka 1 dalam acara tersebut menampilkan siswa-siswi Suku Anak Dalam yang
berasal dari Sekolah Alam Putri Tijah, sekolah binaan PT. Sari Aditya Loka 1.
Selama ini, baik pemerintah provinsi maupun daerah
telah memberikan perhatian lebih terhadap kelangsungan hidup Suku Anak Dalam,
khususnya di daerah Taman Nasional Bukit Duabelas. Hal ini disampaikan langsung
oleh Wakil Gubernur Jambi H. Fachrori Umar dalam sambutannya. Beliau memberikan
apresiasi terhadap Suku Anak Dalam yang sudah memiliki kesadaran untuk
bersekolah. Begitu pula yang disampaikan oleh Wakil Bupati Sarolangun bahwa
Suku Anak Dalam sebagai warga negara memang seharusnya mendapatkan pendidikan
yang layak seperti halnya warga negara lainnya.
Tarian Suku Anak Dalam dalam Acara Hari Anak Nasional
Foto Bersama Wakil Bupati Sarolangun dan Wakil Gubernur Jambi
Acara ini dimeriahkan oleh berbagai penampilan dari
sekolah-sekolah yang berada di Sarolangun, termasuk salah satunya adalah
Sekolah Alam Putri Tijah. Mereka menampilkan tarian yang bernama “Tari Elang”
yang merupakan tarian khas Suku Anak Dalam untuk menyambut tamu. Penampilan
mereka sangat menarik para pengunjung dan mendapatkan sambutan yang meriah.
Selama ini penampilan tarian khas Suku Anak Dalam sangat jarang ditampilkan dan
kalaupun ada penampilan biasanya ditampilkan oleh masyarakat lain.
Tarian ini ditutup dengan pemberian kalung kepada
Wakil Gubernur Jambi dan Wakil Bupati Sarolangun. Kalung yang merupakan kalung
khas Suku Anak Dalam ini bernama ‘kalung
biji subalik sumpah’ yang biasa digunakan sehari-hari oleh Suku Anak Dalam.
Mereka percaya bahwa dengan menggunakan kalung ini akan menolak bala dan
menolak sumpah-sumpah yang tidak baik. Tarian dan kalung ini merupakan salah
satu kearifan lokal yang perlu dipertahankan dan dilestarikan.
UNIVERSITAS
NEGERI JAMBI EXPO (UNJA EXPO)
Penampilan tari-tarian asli Suku Anak Dalam yang
merupakan siswa/i Sekolah Alam Putri Tijah di dalam acara Universitas Negeri
Jambi EXPO (UNJA EXPO) memukau seluruh peserta yang hadir, tidak hanya
mahasiswa tapi juga para Bupati dan Walikota yang berkesempatan hadir dalam
acara tersebut. Bupati dan Walikota yang menghadiri acara tersebut adalah
Bupati Merangin Al Haris, Bupati Kerinci Adi Rozal, Bupati Tanjung Jabung Timur
Zumi Zola dan Walikota Jambi Sy Fasha. Tidak hanya Bupati dan Walikota,
penampilan Suku Anak Dalam binaan PT. Sari Aditya Loka 1 ini juga memukau salah
satu presenter kondang nan cantik jelita Prita Laura.
Acara yang diadakan oleh BEM KBM Universitas
Negeri Jambi bekerja sama dengan berbagai perusahaan dan media daerah di
wilayah Jambi ini dihadiri oleh ± 3000 orang peserta, baik mahasiswa, dosen
maupun khalayak umum. Acara ini mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak,
terutama oleh peserta yang hadir dalam acara tersebut. Hal ini menjadi yang
pertama bagi panitia untuk dapat menghadirkan Suku Anak Dalam yang merupakan
suku asli Jambi dan memukau peserta.
Siswa Sekolah Alam Putri Tijah menarikan tari Elang dalam acara UNJA EXPO 2014
Foto bersama dengan mahasiswa Universitas Negeri Jambi
Acara yang diadakan pada Sabtu, 13 Desember 2014
bertempat di Balairung Univeritas Negeri Jambi ini mengusung tema ”Yang Muda Yang Memimpin”. Tema ini
tentunya sangat menarik bagi mahasiswa karena menghadirkan pembicara
pemimpin-pemimpin muda yang telah menduduki kursi pemerintahan di wilayah
Provinsi Jambi. “Kami mengucapkan ribuan terima kasih kepada
perusahaan-perusahaan yang telah membantu kami menyukseskan acara ini, kami
juga memberikan apresiasi bagi PT. SAL yang sudah membawa Suku Anak Dalam
datang ke acara kami sehingga lebih memeriahkan acara kami, kami berharap kedepannya
kita dapat bekerjasama kembali dalam berbagai acara”, ketua Panitia M. Eval
Setiawan menyampaikan kepada salah satu wartawan yang hadir.
Saat itu, siswa/i Sekolah Alam Putri Tijah menjadi
pusat perhatian mahasiswa, mereka mencuri-curi kesempatan untuk dapat berfoto
bersama Suku Anak Dalam yang sangat jarang mereka temui. Bahkan beberapa
mahasiswa sangat berminat untuk melakukan penelitian dan magang di Sekolah Alam
Putri Tijah untuk mempelajari kebudayaan mereka yang masih sangat minim dikenal
masyarakat sebagai pelestarian kearifan lokal Suku Anak Dalam.
0 comments:
Post a Comment